Kurangnya Vitamin D Beresiko Tekanan Darah Tinggi
Perempuan muda kulit putih yang mengalami penurunan vitamin D tiga kali lebih mungkin untuk terserang tekanan darah tinggi pada usia menengah dibandingkan dengan mereka dengan tingkat vitamin D normal.
Satu studi yang disiarkan Kamis (23/9) pada pertemuan American Heart Association di Chicago, Amerika Serikat, menambahkan perempuan muda ke dalam daftar yang berkembang mengenai orang, termasuk pria, yang mungkin terserang tekanan darah tinggi setidaknya sebagian akibat tingkat rendah vitamin D.
Para peneliti dari Michigan, yang mengkaji data 559 perempuan sejak 1992, mendapati perempuan dengan tingkat rendah vitamin D lebih mungkin untuk terserang tekanan darah tinggi 15 tahun kemudian pada 2007.
"Hasil kami menunjukkan bahwa kemerosotan dini vitamin D mungkin meningkatkan resiko jangka panjang tekanan darah tinggi pada perempuan pada usia pertengahan," kata Floujaune Griffin, yang mengerjakan studi buat University of Michigan School of Public Health.
Vitamin D, yang dapat diperoleh tubuh manusia dari sinar Matahari dan yang ditemukan pada ikan berlemak, produk susu dan makanan tambahan, telah lama diketahui memberi sumbangan bagi gigi dan tulang yang sehat. Namun kemerosotan, yang tersebar luas pada perempuan, berkaitan dengan kanker, gangguan sistem kekebalan dan penyakit radang.
Tekanan darah tinggi meningkatkan kemungkinan stroke, sakit jantung dan gangguan lain pembuluh darah dan jantung. Perempuan di dalam studi tekanan darah tersebut tinggal di Tecumseh, Michigan, dan berusia 24 sampai 44 tahun dengan usia rata-rata 38 tahun, ketika penelitian itu dimulai.
Para peneliti mengukur tingkat vitamin D pada darah saat awal dan mengambil catatan tekanan darah sekali setahun. Pada 2007, mereka membandingkan catatan sistolik, jumlah tertinggi pada hasil tekanan darah tinggi yang menunjukkan tekanan di dalam pembuluh darah ketika jantung berdenyut.
Lebih dari 10% perempuan yang mengalami kemerosotan vitamin D memiliki tekanan darah tinggi pada 2007, sedangkan 3,7% pada perempuan dengan tingkat yang cukup. Ketika studi tersebut dimulai, 5,5% perempuan yang mengalami kemerosotan tingkat vitamin D juga memiliki tekanan darah tinggi, sementara 2,8% pada perempuan dengan vitamin D normal.
Studi itu didanai oleh U.S. National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases.
Hampir separuh penduduk di seluruh dunia memiliki tingkat vitamin D yang lebih rendah dan para peneliti mengatakan masalahnya bertambah buruk saat orang menghabiskan lebih banyak waktu di dalam rumah. Orang Amerika-Afrika tampaknya menghadapi resiko sangat tinggi karena kulit gelap dapat membuat lebih berat bagi tubuh untuk menyerap sinar ultraviolet.
Satu studi yang disiarkan Kamis (23/9) pada pertemuan American Heart Association di Chicago, Amerika Serikat, menambahkan perempuan muda ke dalam daftar yang berkembang mengenai orang, termasuk pria, yang mungkin terserang tekanan darah tinggi setidaknya sebagian akibat tingkat rendah vitamin D.
Para peneliti dari Michigan, yang mengkaji data 559 perempuan sejak 1992, mendapati perempuan dengan tingkat rendah vitamin D lebih mungkin untuk terserang tekanan darah tinggi 15 tahun kemudian pada 2007.
"Hasil kami menunjukkan bahwa kemerosotan dini vitamin D mungkin meningkatkan resiko jangka panjang tekanan darah tinggi pada perempuan pada usia pertengahan," kata Floujaune Griffin, yang mengerjakan studi buat University of Michigan School of Public Health.
Vitamin D, yang dapat diperoleh tubuh manusia dari sinar Matahari dan yang ditemukan pada ikan berlemak, produk susu dan makanan tambahan, telah lama diketahui memberi sumbangan bagi gigi dan tulang yang sehat. Namun kemerosotan, yang tersebar luas pada perempuan, berkaitan dengan kanker, gangguan sistem kekebalan dan penyakit radang.
Tekanan darah tinggi meningkatkan kemungkinan stroke, sakit jantung dan gangguan lain pembuluh darah dan jantung. Perempuan di dalam studi tekanan darah tersebut tinggal di Tecumseh, Michigan, dan berusia 24 sampai 44 tahun dengan usia rata-rata 38 tahun, ketika penelitian itu dimulai.
Para peneliti mengukur tingkat vitamin D pada darah saat awal dan mengambil catatan tekanan darah sekali setahun. Pada 2007, mereka membandingkan catatan sistolik, jumlah tertinggi pada hasil tekanan darah tinggi yang menunjukkan tekanan di dalam pembuluh darah ketika jantung berdenyut.
Lebih dari 10% perempuan yang mengalami kemerosotan vitamin D memiliki tekanan darah tinggi pada 2007, sedangkan 3,7% pada perempuan dengan tingkat yang cukup. Ketika studi tersebut dimulai, 5,5% perempuan yang mengalami kemerosotan tingkat vitamin D juga memiliki tekanan darah tinggi, sementara 2,8% pada perempuan dengan vitamin D normal.
Studi itu didanai oleh U.S. National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases.
Hampir separuh penduduk di seluruh dunia memiliki tingkat vitamin D yang lebih rendah dan para peneliti mengatakan masalahnya bertambah buruk saat orang menghabiskan lebih banyak waktu di dalam rumah. Orang Amerika-Afrika tampaknya menghadapi resiko sangat tinggi karena kulit gelap dapat membuat lebih berat bagi tubuh untuk menyerap sinar ultraviolet.
SEBELUM ANDA ANDA MENGCOPY PASTE SELURUH ARTIKEL INI, MOHON DI SERTAKAN SUMBERNYA
Baca juga artikel Populer Dibawah
Bahaya Borak untuk dikonsumsi
Tips Mengatasi Sakit Maag Dengan Buah Alpukat
Cara Mengecilkan Perut
Contoh Program Perubahan Temperatur dengan algoritma Bahasa C
Algoritma Penghitung hari
10 Planet Baru Ditemukan Di galaxy
Basic tentang GoogleAdsense
Program Kalkulator Sederhana Dengan Bahasa C
Tips Mengatasi Sakit Maag Dengan Buah Alpukat
Cara Mengecilkan Perut
Contoh Program Perubahan Temperatur dengan algoritma Bahasa C
Algoritma Penghitung hari
10 Planet Baru Ditemukan Di galaxy
Basic tentang GoogleAdsense
Program Kalkulator Sederhana Dengan Bahasa C
1 Comments