Tanggal 28 Maret lalu, ilmuwan dikejutkan oleh cahaya misterius dan
sangat terang yang ditangkap oleh satelit Swift milik NASA. Cahaya
tersebut begitu terang dan berasal dari galaksi yang berjarak milyaran
tahun cahaya dari Bumi.
Semula, ilmuwan menduga bahwa cahaya itu berasal dari ledakan sinar gamma. Namun, ilmuwan ragu sebab cahaya yang ditangkap bertahan dalam hitungan bulan sementara cahaya dari ledakan sinar gamma hanya dalam hitungan jam.
Joshua Bloom, astronom dari University of California, Berkeley dan timnya kemudian menyelidiki. Kamis (16/6/11), mereka mempublikasikan hasilnya di jurnal Science.
Akhirnya diketahui bahwa cahaya tersebut muncul karena sebuah bintang dilahap oleh Lubang Hitam. Lubang hitam dengan gaya tariknya yang tinggi seolah menghisap bintang. Begitu bintang terlahap, energi dilepaskan dan cahaya yang begitu terang muncul.
"Kejadian ini sangat berbeda dari yang pernah kita lihat sebelumnya," kata Bloom. Ilmuwan mengungkapkan, kejadian ini berlangsung di "jantung" galaksi yang berjarak 3,8 milyar tahun cahaya dari Bumi.
Dapatkah kejadian serupa terjadi di galaksi Bimasakti? Andrew Levan, peneliti dari University of Warwick yang juga turut terlibat dalam observasi mengungkapkan, kemungkinan tersebut bisa saja ada tapi peluangnya kecil.
Semula, ilmuwan menduga bahwa cahaya itu berasal dari ledakan sinar gamma. Namun, ilmuwan ragu sebab cahaya yang ditangkap bertahan dalam hitungan bulan sementara cahaya dari ledakan sinar gamma hanya dalam hitungan jam.
Joshua Bloom, astronom dari University of California, Berkeley dan timnya kemudian menyelidiki. Kamis (16/6/11), mereka mempublikasikan hasilnya di jurnal Science.
Akhirnya diketahui bahwa cahaya tersebut muncul karena sebuah bintang dilahap oleh Lubang Hitam. Lubang hitam dengan gaya tariknya yang tinggi seolah menghisap bintang. Begitu bintang terlahap, energi dilepaskan dan cahaya yang begitu terang muncul.
"Kejadian ini sangat berbeda dari yang pernah kita lihat sebelumnya," kata Bloom. Ilmuwan mengungkapkan, kejadian ini berlangsung di "jantung" galaksi yang berjarak 3,8 milyar tahun cahaya dari Bumi.
Dapatkah kejadian serupa terjadi di galaksi Bimasakti? Andrew Levan, peneliti dari University of Warwick yang juga turut terlibat dalam observasi mengungkapkan, kemungkinan tersebut bisa saja ada tapi peluangnya kecil.
0 Comments