Perkiraan hingga tahun 2025, Indonesia akan menambah 13 provinsi menjadi 46 provinsi. Juga kabupaten dan kota akan bertambah 54 lagi dari jumlah saat ini 398 kabupaten dan 93 kota.
"Estimasi yang disiapkan oleh tim Desertada, jumah provinsi akan tambah 13 lagi dari yang ada sekarang 33. Jadi kalau tambah dengan estimasi, Indonesia akan punya 46 provinsi," ujar Dirjen Otda.
Sementara kabupaten kota, diestimasi hanya bertambah 54.
"Ya, mudah-mudahan dari angka itu diantaranya yang 4 diminta oleh Jawa Barat ya," katanya.
Padahal saat ini saja ada 186 daerah yang meminta pemekaran.
Estimasi jumlah maksimal daerah otonom di Indonesia baik provinsi maupun kabupaten kota menjadi salah satu isu krusial dalam Desertada. Perhitungan estimasi jumlah maksimal daerah otonom diakui Djohan memang menimbulkan dilema.
"Kalau tidak dibuat estimasi khawatir tidak ada acuan dasar, sebaliknya jika rancangan estimasi dibuat khawatir dipersepsikan jadi target pemekaran yang harus dikejar," katanya.
Karena itu, estimasi jumlah maksimal daerah otonom yang tercantum dalam Desertada 2010-2025 disebut Djohan bukanlah harga mati yang tidak bisa berubah.
Pada Dasarnya, estimasi jumlah daerah otonom dalam Desertada sudah diperhitungkan secara matang dengan sejumlah pertimbangan yang rasional dan ideal.
"Hanya saja dengan dinamika permasalahan dan berjalannya waktu, ruang-ruang penyesuaian masih bisa dilakukan dengan argumentasi yang jelas dan kuat," tuturnya.
"Estimasi yang disiapkan oleh tim Desertada, jumah provinsi akan tambah 13 lagi dari yang ada sekarang 33. Jadi kalau tambah dengan estimasi, Indonesia akan punya 46 provinsi," ujar Dirjen Otda.
Sementara kabupaten kota, diestimasi hanya bertambah 54.
"Ya, mudah-mudahan dari angka itu diantaranya yang 4 diminta oleh Jawa Barat ya," katanya.
Padahal saat ini saja ada 186 daerah yang meminta pemekaran.
Estimasi jumlah maksimal daerah otonom di Indonesia baik provinsi maupun kabupaten kota menjadi salah satu isu krusial dalam Desertada. Perhitungan estimasi jumlah maksimal daerah otonom diakui Djohan memang menimbulkan dilema.
"Kalau tidak dibuat estimasi khawatir tidak ada acuan dasar, sebaliknya jika rancangan estimasi dibuat khawatir dipersepsikan jadi target pemekaran yang harus dikejar," katanya.
Karena itu, estimasi jumlah maksimal daerah otonom yang tercantum dalam Desertada 2010-2025 disebut Djohan bukanlah harga mati yang tidak bisa berubah.
Pada Dasarnya, estimasi jumlah daerah otonom dalam Desertada sudah diperhitungkan secara matang dengan sejumlah pertimbangan yang rasional dan ideal.
"Hanya saja dengan dinamika permasalahan dan berjalannya waktu, ruang-ruang penyesuaian masih bisa dilakukan dengan argumentasi yang jelas dan kuat," tuturnya.
0 Comments